Sabtu, 29 Januari 2011

cerita naruto

cerita naruto

Ingatkah kau Sasuke-kun saat pertama kali kita bertemu?

" Sasuke-kun, kenalkan ini Sakura-chan! Tetangga baru kita!" Seorang wanita kira-kira berusia 30 tahun, Mikoto berkata pada putranya. " Ayo kenalan. " Sang anak, Sasuke mengulurkan tangannya.

Anak perempuan berumur 5 tahun, bernama Sakura itu masih bersembunyi dibelakang tubuh ibunya, diliriknya tangan Sasuke dari balik tubuh Masaaki, ibunya.

" Saku-chan, ayo jangan malu-malu begitu, kenalan dengan Sasu-chan. Dia satu sekolah loh denganmu!" Masaaki membujuk putri tunggalnya untuk keluar dari persembunyiannya.

" Haruno Sakura " Sakura dengan malu-malu menjabat tangan Sasuke.

" Uchiha Sasuke, salam kenal Saku-chan! " Sasuke tersenyum. Semburat merah langsung muncul di pipi Sakura, ketika melihat senyum Sasuke. Manis sekali...

" Ibu...ibu..." Panggil Sasuke sambil menarik-narik lengan baju Mikoto. Menyadari hal itu, Mikoto langsung menoleh ke arah Sasuke. " Ada apa Sasuke-kun?" tanya Mikoto lembut.

" Ibu, sepertinya Saku-chan sakit ! Lihat wajahnya memerah." Seru Sasuke polos, membuat Sakura kembali bersembunyi dibalik tubuh Masaaki.

Mikoto dan Masaaki hanya berpandangan dan tertawa melihat tingkah polos Sasuke. " Sasu-chan, Saku-chan tidak sakit. Ia hanya malu melihatmu." Jelas Masaaki sambil mengelus kepala Sasuke lembut.

" Malu padaku? " Wajah imut Sasuke menunjukkan ekspresi bingung. Mata onyx milik Sasuke menatap mata emerald milik Sakura. Mencoba mencari jawaban disana.

" Iya Saku-chan malu, habis Sasu-chan tampan sih! " Ujar Masaaki menggoda Sasuke. Mikoto hanya tertawa kecil melihat reaksi putranya, yang salah tingkah itu.

Kesan pertama saat aku bertemu denganmu adalah...

Senyummu manis sekali Sasuke-kun

" Saku-chan, lihat aku mendapatkan nilai seratus di pelajaran matematika! Aku hebat ya Saku-chan!" Seorang anak laki-laki berusia delapan tahun, sedang menunjukkan secarik kertas berisi nilai kepada sahabatnya.

" Kau hebat ya Sasu-chan! " komentar sahabatnya. " Aku saja hanya bisa mendapatkan nilai enam puluh lima. Aku bodoh ya, Sasu-chan.." Sakura tertunduk sedih, menyadari kalu dirinya tidak sepandai Sasuke dalam pelajaran matematika. Ia selalu saja dapat omelan dari guru matematikanya.

" Kau tidak bodoh Saku-chan! " Sasuke menghibur Saku-chan-nya. " Kau pasti bisa, asal kau mau berusaha. Besok sepulang sekolah kita belajar bersama yuk, Saku-chan! Dirumahmu, bagaimana?" Tawar Sasuke.

Sakura hanya mengangguk kecil, dan menghapus air matanya.

" Ayolah Saku-chan, baru dapat nilai enam puluh lima saja kau sudah menangis! Minggu depan kan ada ulangan matematika, kau harus buktikan pada Anko-sensei kalau kau bisa mendapatkan nilai seratus sama sepertiku! Janji...?" Sasuke menyemangati Sakura, berusaha membuat sahabat kecilnya itu tersenyum kembali, Ia benci jika melihat Sakura sedih dan menangis.

" Janji!" Usaha Sasuke berhasil, karena berkatnya, Sakura bisa tersenyum.

Kau memberiku semangat Sasuke-kun...

Kau ingat bagaimana reaksi Anko sensei waktu melihat hasil ulanganku?

Seminggu telah berlalu, hari ini adalah hari dimana kelas 2A akan menghadapi ulangan matematika. Sekitar satu jam waktu yang diberikan Anko sensei untuk mengerjakan ulangan tersebut. Semua siswa mengerjakan ulangan itu dalam diam. Anko sensei telah berhasil mendidik siswanya untuk tenang selama ulangan.

Keesokan harinya...

Waktu pembagian hasil ulangan pun tiba. Sakura sangat cemas menanti hasil ulangannya itu. Sasuke? Tetap tenang seakan tidak terjadi apa-apa. Dasar Jenius.

" Haruno Sakura " Panggil Anko sensei. Sakura sedikit tersentak ketika namanya dipanggil. Dengan kondisi tenang yang dipaksakan(?), Sakura berjalan ke meja tempat gurunya itu duduk.

Berbeda dari reaksi-reaksi sebelumnya, hari ini Anko sensei tersenyum ketika melihat Sakura dan berkata, " Selamat Sakura, pada ulangan kali ini kau mendapatkan nilai sempurna! Kau telah berusaha! " Sakura sedikit tidak mempercayai apa yang telah gurunya katakan itu. Karena sebelumnya Sakura tidak pernah mendapat nilai sempurna. Tetapi ketidak percayaannya itu sirna ketika melihat hasil ulangan itu sendiri. Ia dapat nilai seratus...

Rasanya Sakura ingin sekali melompat-lompat kegirangan. Ini pertama kalinya ia mendapat nilai seratus dalam ulangan matematika. Ini semua berkat Sasuke yang telah mengajarkannya setiap hari sepulang sekolah.

Diliriknya tempat Sasuke duduk, senyumnya semakin melebar ketika melihat Sasuke sedang mengacungkan kedua ibu jarinya ke arah Sakura dan membisikkan kata " Kau hebat! "

Kau mengajakku untuk bertahan dikala sedih, kau mendukungku

Aku takut kehilanganmu

Hari itu dirumah Sasuke...

" Sakura memangnya ayah dan ibumu pergi kemana ?" Tanya Sasuke kepada Sakura yang sedang asyik menonton televisi dikamar Sasuke. Saat ini usia mereka sudah 12 tahun. Sekarang Sasuke sudah tidak memanggil Sakura dengan Saku-chan lagi, begitu pula dengan Sakura yang sudah tidak memanggil Sasuke dengan Sasu-chan. Ternyata usia sudah merubah mereka.

" Ayah sedang ada dinas di luar kota, dan ibu menemani ayah disana. Memangnya kenapa Sasuke-kun?" Tanya Sakura, dan sekarang pandangannya sudah beralih ke laki-laki berambut emo ini.

" Tidak apa-apa. Kau pasti kesepian?" Tebak Sasuke.

" Tentu saja aku kesepian, makanya aku main kerumah tetangga! " Jawab Sakura kembali memperhatikan televisi.

Sedangkan Sasuke hanya diam saja menanggapinya.

" Sasuke-kun?"

" Hn"

" Apa kau tidak bosan bersahabat denganku?" Tanya Sakura mendadak, membuat Sasuke menaikan sebelah alisnya.

" Kenapa tiba-tiba kau bertanya seperti itu?" Bukannya malah menjawab, Sasuke malah balik bertanya.

" Entah kenapa aku merasa tidak enak padamu, kau selau baik padaku, melindungiku, mendengarkan setiap omonganku, keluhanku. Aku takut kau bosan, dan akhirnya meninggalkanku." Ucap Sakura.

Sasuke beralih menatap mata emerald Sakura dan tersenyum melihat ekspresi khawatir dari wajah sahabat kecilnya itu, sahabat yang menempati tempat yang istimewa di hatinya. Ya, Sasuke menyayangi Sakura lebih dari seorang sahabat, ia mencintainya.

" Kau mempercayaiku Sakura? " Tanya Sasuke. " Sedikit pun aku tidak pernah merasa bosan bersamamu. Aku sendiri tidak tahu mengapa aku tidak pernah merasa bosan ada bersamamu. Mungkin karena kecerewetanmu, tertawamu yang suka berlebihan, kebodohanmu...aduh!" Sasuke meringis kesakitan ketika dirasakan perutnya ditinju kecil (maksudnya pelan) oleh Sakura yang mulai menggembungkan pipinya.

" Kenapa memukulku?"

" Habis, kau ini bukannya malah memujiku malah meledek, dasar!" Jawab Sakura kesal. Sasuke hanya tertawa kecil melihat tingkah Sakura. " Memangnya apa yang harus aku katakan, Saku-chan?" Goda Sasuke jahil.

" Seharusnya kau bilang, aku tidak bosan karena kecantikkanmu, senyumanmu yang manis, kepintaranmu, dan semua tentangku yang bagus, Sasuke-kun!" Sakura bertingkah menirukan suara berat Sasuke.

" Kenapa semua perempuan itu ingin dipuji sih?"

" Karena perempuan memang pantas mendapatkannya!" Sakura berkata sambil berkacak pinggang. " Tapi terima kasih ya, Sasuke-kun kau telah menjadi sahabat ku yang baik!" Sakura tersenyum pada sahabatnya, begitu pula dengan Sasuke. Tapi lama kelamaan senyum Sasuke berubah menjadi seringai licik mengerikan. Kilatan jahil mulai terlihat di mata onyx nya.

" Kalau begitu apa balasanmu pada sahabat terbaikmu ini Sakura?" Tanya Sasuke dengan seringai liciknya itu. Membuat Sakura langsung memukul wajah Sasuke dengan bantal.

" Dasar Sasuke-kun menyebalkan!"

Kau selalu ada untukku Sasuke-kun

Sampai di hatiku muncul rasa ingin memilikimu.

Hari ini untuk yang kesekian kalinya Sakura melihat Sasuke sedang berhadapan dengan seorang perempuan. Kali ini perempuan itu adalah Karin. Teman sekelas mereka.

" Sasuke-kun sejak awal aku selalu memperhatikanmu.." Gadis berambut merah itu membuka pembicaraan.

Dibalik ekspresi datarnya , Sasuke terlihat menunggu apa yang dikatakan Karin selanjutnya. Sakura yang memperhatikan mereka berdua, ditempat yang aman tentunya, semakin merasakan ada sesuatu didalam hatinya. Ada bergejolak, antara perasaan marah, jengkel dan sebagainya.

' Aku tidak mungkin cemburu' Inner Sakura mencoba menyakinkannya. Tetapi ia tidak dapat memungkiri ada perasaan cemburu dalam hatinya ketika melihat Sasuke berhadapan dengan perempuan lain selain dirinya.

" Aku menyukaimu Sasuke-kun, jadilah kekasihku?" dengan percaya diri yang tinggi Karin menembak Sasuke.

" Maaf..." Itulah kata pertama yang mewakili semua kata yang akan terucap dari Sasuke, sekaligus membuat Sakura bernapas lega, karena ternyata Sasuke menolaknya.

Kenapa setiap perempuan yang menyukaimu selalu bersikap gamblang?

Sedangkan aku?

Diperjalanan pulang...

" Kenapa kau menungguku?" Tanya Sasuke memulai pembicaraan mereka, karena sepanjang jalan mereka belum berbicara sama sekali.

" Kau lupa ingatan ya Sasuke-kun ? Tadi kan kau sendiri yang menyuruhku menunggu karena ada urusan sebentar. Memangnya ada urusan apa sih?" Tanya Sakura berpura-pura padahal tadi ia menguping pembicaraan Sasuke dengan Karin.

" Karin, dia memintaku untuk menjadi kekasihnya." Sasuke berbicara dengan pandangan menuju sepatunya. Seolah memperhatikan setiap langkah kakinya itu.

"Lalu kau menerimanya?" " Tidak, aku sudah punya gadis yang kusukai!" Entah kenapa ketika mendengar kata-kata itu, wajah Sakura berubah, ada semburat merah di pipinya.

" Oh..." Sakura hanya ber'oh' ria.

" Kau sendiri? Bukannya banyak laki-laki yang menyukaimu? Kenapa masih betah sendiri?" Pertanyaan Sasuke seakan mewakili seluruh perasaannya terhadap Sakura. Ia berharap semoga saja, sahabat kecilnya itu tidak menyukai siapa-siapa. Selain dirinya tentunya.

" Hmmmm...soal itu..." Sakura menggantung jawabannya. Membuat Sasuke penasaran adalah kesenangan tersendiri baginya. Wajah penasarannya itu loh...! Tampan sekali...!

" Itu apa?" Yes, sekarang Sakura berhasil membuat Sasuke penasaran. Lama sekali Sakura menggantung jawabannya, sampai akhirnya..

" Itu...Rahasia!" Katanya sambil berlari mendahului Sasuke. " Suatu saat nanti pasti kuberitahu! Ayo lari, Sasuke-kun! Jangan lemas begitu, mana semangat masa mudamu?" Teriak Sakura sambil bergaya ala Lee teman sekolah mereka. Hal ini membuat Sasuke bersemangat untuk mengejarnya.

cerita naruto season 2

cerita naruto season 2

Bersamamu adalah saat yang paling menyenangkan dalam hidupku..

Bersamamu...cinta pertamaku

" Lihat...Lihat...aku baru saja mencoba resep baru?" Seru Sakura dari dapur rumahnya. Hari ini adalah hari libur musim panas. Kedua orang tua Sakura sedang ada diluar kota (sok sibuk), Jadi Sasuke menemani Sakura dirumahnya. Biasa main kerumah tetangga.

Mendengar suara nyaring khas Sakura dari dapur, Sasuke langsung menghampirinya. Dilihatnya Sakura sedang memasukan seloyang kue ke dalam oven.

" Kau buat apa?" Tanyanya datar.

" Cake Pelangi!" Seru Sakura dengan semangatnya yang seperti biasa.

" Kenapa warnanya aneh begitu?" Tanya Sasuke polos tapi sadis, ketika melihat corak warna kue Sakura yang warna-warni.

" Dasar Bodoh...!" Sakura memukul kepala Sasuke dengan serbet yang ada ditangannya. " Namanya saja cake pelangi! Pastinya warnanya warna-warni Sasuke-kun!" Teriak Sakura sambil berkacak pinggang.

" Oh...beracun tidak?" Kata-kata Sasuke berbuah manis yaitu tatapan horor dari Sakura.

" Maaf aku hanya bercanda...!" Sasuke merajuk, menghilangkan aura menakutkan dari Sakura.

Candle light dinner yang romantis dihari Kasih Sayang?

Saat yang menyenangkan tidak ya...?

Valentine. Dengan siapa kalian akan merayakannya? Pasti dengan orang yang kalian cintai dan kau sayangi kan?

Hal ini sama seperti Sakura. Tanggal 14 Februari tahun itu mungkin akan menjadi Valentine paling indah dalam hidupnya. Bagaimana tidak? Dengan alasan untuk merayakan Valentine dengan sahabat tersayang, Sasuke mengundang Sakura makan malam alias candle light dinner disebuah restoran Eropa. 'Wah...pasti akan tercipta saat-saat romantis nanti, atau jangan-jangan Sasuke-kun akan menyatakan perasaan yang terpendam selama ini padaku!' setidaknya itulah suara hati Sakura.

Sakura mulai mempersiapkan dirinya. Mulai dari perawatan tubuh di salon yang mahal sampai persiapan mental dari ibunya rela ia lakukan demi pujaan hatinya itu. Tinggal berpakaian, semua persiapan akan selesai.

Lima belas menit sesuai dengan perjanjiannya dengan Sasuke, Sakura telah siap. Hari ini terlihat cerah walaupun malam hari, tidak ada hujan salju apalagi badai. Sepertinya alam pun sudah merestui Sakura dan Sasuke untuk pergi makan malam.

Tok...tok...

Suara ketukan pintu yang dari setadi dutunggu Sakura pun terdengar juga. Dibukanya pintu itu. Dan muncullah sesosok pria yang kali ini...dengan tuxedo hitam yang dipakai rapi. Sakura langsung terperangah ketika melihat sosok itu. Sasuke tampan sekali.

Rasanya Sakura langsung mau mimisan ketika melihat Sasuke. Memang dia itu cowok bening.

" Are you ready?" tanyanya dengan senyuman mengarah ke Sakura. Sakura hanya menganguk kecil dan membalas uluran tangan Sasuke. Memasuki mobil sedan hitam milik Sasuke dan pergi menuju tempat yang telah dijanjikan sebelumnya

Disebuah restoran Eropa...

Sasuke's POV.

Tuhan, hari ini ia terlihat sungguh cantik. Aku tak ingin melepaskannya. Tuhan tolong bantu aku.

" Sasuke-kun kau baik-baik saja kan?" Pertanyaan Sakura langsung menyadarkanku dari semua lamunanku. Atau lebih tepat dibilang dari doaku.

" Aku baik-baik saja, aku hanya sedikit terkejut." Setidaknya itulah yang keluar dari bibirku. Kenapa aku harus pusing-pusing memikirkan hal itu. Itu kan urusan nanti. Yang lebih penting sekarang adalah aku harus membuat Sakura bahagia.

" Tekejut?" Sakura nampak bingung. Tuhan...makhlukmu ini benar-benar indah! Ingin aku memilikinya.

" Ya...terkejut karena sahabat kecilku yang beberapa tahun lalu, memakai pita merah di kepalanya dan malu-malu ketika menjabat tanganku. Kini telah menjelma menjadi seorang perempuan berusia 17 tahun yang sungguh menawan!" Pujian pertamaku telah berhasil memunculkan semburat merah di pipinya yang ranum itu. Ingin rasanya aku mencium pipinya itu.

" Ka...kau masih ingat tentang hal itu Sasuke-kun?" Tanyanya gugup.

" Tentu saja masih ingat! Bagaimana aku bisa lupa. Kau tahu Sakura, hari ini kau cantik sekali!" Kucapkan kembali pujian yang sebenarnya merupakan pujian basi yang selalu di pakai semua laki-laki kepada perempuan yang mereka sukai.

" Bukannya aku memang selalu terlihat cantik.?" Kali ini wajahnya terlihat bosan. Tapi aku tahu ekspresi itu ia gunakan untuk menutupi merah dipipinya. Dasar perempuan...pandai menutupi keadaan.

" Biasanya kecantikkanmu itu tertutupi oleh sikapmu yang terlihat cuek. Tapi kali ini sepertinya kau tidak seperti itu. Atau jangan-jangan kau sudah mendapatkan latihan khusus untuk menghilangkan sikapmu yang cuek dari ibumu yang feminim itu?" Semoga tebakanku benar...

" Enak saja, kenapa kau bisa berfikir seperti itu?" Sepertinya memang tebakan ku benar, kalau kalian bisa melihat tingkahnya ketika memalingkan wajahnya yang sudah semerah tomat itu.

Tuhan, kalau bisa aku ingin Kau menghentikan waktu. Karena aku tidak ingin saat-saat ini cepat berakhir...

End Sasuke's POV

Kau selalu saja pandai menggodaku Sasuke-kun...

Aku tak ingin semua ini cepat berakhir...

Di depan kediaman Haruno...

" Terima kasih atas semuanya Sasuke-kun, aku sangat senang!" Sakura tersenyum. Ia sangat bahagia dengan semua yan telah diberikan Sasuke malam ini.

" Sama-sama...syukurlah kau menyukainya. Aku juga ikut senang!" Senyum Sasuke malam itu aneh..setidaknya itulah anggapan Sakura. Kilatan jahil yang biasanya telihat tidak muncul. Dan berganti menjadi sedih. Ya..mata onyxnya redup.

" Kau baik-baik saja kan?" Tanya Sakura khawatir sambil memegang lengan Sasuke.

" Maaf Sakura tapi aku harus mengatakan ini..."

Kata-kata yang tidak pernah kubayangkan sebelumnya...

Entah kenapa keluar dari bibirmu...

Aku tak mau mendengarnya!

" Inggris? " seiring dengan keluar nya kata itu, keluarlah juga air mata dari kedua mata emerald Sakura.

"Aku harus tinggal dan menetap disana. Aku mendapatkan beasiswa untuk meneruskan sekolah perguruan tinggi disana. Maafkan aku Sakura..." Sasuke berkata lirih. Entah kenapa muncul rasa penyesalan dalam dirinya ketika mengatakan hal ini.

" Kenapa begitu mendadak Sasuke-kun?" Tanya Sakura, ia sudah tidak dapat membendung lagi tangisannya. Bayangkan saja jika harus berpisah dengan sahabat sekaligus cinta pertama kalian. Pasti sakit rasanya.

" Maafkan aku Sakura, tapi besok aku harus segera pergi. Sebenarnya aku sudah mendapat kabar ini sejak sebulan yang lalu. Tapi aku bingung bagaimana cara menyampaikannya padamu. Maka dari itu aku merencanakan semua ini. Acara makan malam yang mungkin menjadi saat-saat terakhir dari kebersamaan kita..." Sasuke merasa dirinya adalah laki-laki terbodoh sedunia karena ia tidak jujur pada Sakura.

" Lalu kalau kau pergi siapa yang akan...me...nemani ku, mendengarkanku...?" Sakura berkata sambil terisak. Sasuke segera menarik tubuh Sakura kedalam rengkuhannya, mencoba menenangkan Sakura. Ia sendiri berusaha untuk tetap kuat, bagaimana pun juga kuliah di luar negeri adalah cita-citanya sejak dulu, dan Sakura tahu akan hal itu. Ia harus memilih antara kesempatan yang mungkin hanya akan datang sekali seumur hidupnya atau Sakura, sahabat sekaligus cinta pertamanya. Dan ia telah memilih...

" Ini adalah pilihanku Sakura, kumohon mengertilah..." Sasuke melepaskan pelukanya dan berusaha membuat Sakura tidak terlalu hanyut dalam kesedihan.

Tapi bukannya senyuman yang terlihat di wajah Sakura, tapi justru kemarahan. Ya..kemarahan yang tak pernah Sasuke harapkan.

" Kau pembohong! Kau telah berjanji untuk selalu ada disisiku kan, Sasuke-kun?" Sakura berkata lirih, namun sukses mengenai hati Sasuke. " Aku benci padamu" Tiga kata yang sungguh tidak pernah diharapkan Sasuke, kali ini benar-benar keluar dari bibir Sakura, diikuti dengan suara pintu rumah yang ditutup dengan kasarnya.

Saat itu aku merasa kau adalah orang yang paling jahat di muka bumi ini...

Kenapa...?

Kenapa kau meninggalkanku?

Sakura's POV

" Saku...Sakura..." panggil ibuku sambil mengetuk pintu kamarku. Aku yang baru bangun tidur, berusaha menyesuaikan diri dengan cahaya matahari yang memasuki kamarku lewat jendela yang ternyata kemarin lupa kututup, untung saja tidak ada pencuri yang masuk.

Mataku sembab akibat menangis semalaman. Luka di hatiku akibat kata-kata dari Sasuke-kun sepertinya belum sembuh. Aku benar-benar membencinya sekarang, aku benci pada pembohong.

" Saku, didepan ada Sasuke-kun! Ia ingin mengucapkan salam perpisahannya padamu...ayo keluarlah" Bujuk ibuku.

" Tidak bu! Saku tidak mau menemuinya!" Jawabku. Tak terasa air mata telah mengalir dari kedua mata emeraldku. Kenapa aku tidak bisa membencinya?

" Ayolah Sakura..ini semua bukan salah Sasuke-kun!" Sepertinya ibu sudah tahu tentang kejadian kemarin.

" Tidak bu! Aku tidak akan menemuinya!" Tolak ku lagi dan kali ini sedikit berteriak sehingga isakanku sedikit terdengar.

" Terserah kau sajalah! Tapi jangan menyesal!" Ibuku akhirnya sudah berhenti membujukku, dan meninggalkan kamarku untuk menemui Sasuke-kun.

Aku terduduk diatas tempat tidurku. Menekuk kedua kakiku, dan menenggelamkan kepalaku di kedua lututku. Menangis sejadi-jadinya.

End Sakura's POV

Disaat itulah terdengar suara seperti sesuatu yang dilempar kearah jendela kamar Sakura

Sakura segera menaikan kepalanya dan menghapus air matanya dan menemukan sebuah surat berwarna biru langit tergeletak dilantai kamarnya. Sakura berjalan ke arah jendela, mencoba mencari siapa yang telah melempar surat itu. Tapi hasilnya nihil...tidak ada siapa-siapa disana.

Diambilnya surat itu dan ia benar-benar terperangah. Di sudut sebelah kanan surat itu terdapat lambang Uchiha.

Untuk : Saku-chan, Bungaku

Terima kasih karena telah bersedia membaca surat dari seorang pembohong sepertiku, Sakura...

Maafkan atas segala kesalahanku, ketidak jujuranku, dan segala kekuranganku sehingga kau membenciku...

Tapi ini adalah keputusan ku, aku memilih keputusan ini karena aku ingin karir ku cemerlang sesuai dengan cita-citaku...

Kau tahu kan itu kan Sakura?

Aku memilih untuk sekolah di Inggris bukan semata-mata tanpa pemikiran yang telah siap dengan segala resiko yang akan kuterima.

Dan inilah resiko yang harus kuhadapi..yaitu dibenci olehmu...

Dibenci oleh orang yang kusayangi...

Semua kata-katamu memang benar Sakura... Aku ini seorang pembohong!

Tapi satu hal yang harus kau ketahui Sakura...

Aku memang seorang pembohong...Tapi aku tidak bisa membohongi perasaanku sendiri..

Perasaan yang selama ini kupendam...

Yang menjadi alasan mengapa aku tidak pernah menjalani hubungan spesial dengan seorang perempuan.

Karena aku mencintaimu..

Aku tahu ini seharusnya tidak terjadi. Karena akan menodai persahabatan kita...

Tapi seperti yang kubilang tadi...aku tidak bisa membohongi diriku sendiri..

Maka dari itu aku memilih untuk diam dan memendam perasaan ini...

Dan aku ikhlas jika harus dibenci olehmu...

Aku tidak akan balas membencimu Sakura...

Karena sedalam apapun kau melukaiku...

Aku tak akan pernah bisa membencimu...

Maafkan aku Sakura, aku ingin sekali menemuimu...

Tapi aku sadar, kau takkan mau menemui pembohong sepertiku

Maka dari itu aku menulis surat ini...

Terima kasih atas kebaikan yang telah kau berikan pada sahabatmu ini, Sakura...

Semoga kau bahagia...

Selamat tinggal...Bungaku...

Sahabatmu

Uchiha Sasuke

Digenggamnya erat surat itu. Ditempelkannya surat itu didanya. Ia benar-benar mengutuk atas dirinya sendiri yang telah melukai hati Sasuke. Kenapa menjadi seperti ini?

Cintanya bukanlah cinta yang bertepuk sebelah tangan. Mereka sama-sama saling mencintai...

" Kau belum terlambat Sakura!" Ucapnya dan segera berganti pakaian. Menemui cinta pertamanya...

Cerita Naruto Season Akhir

cerita naruto season akhir

Berlari...saat itu aku berlari...

Mengejarmu Sasuke-kun...

Kuharap belum terlambat...

" Sasuke-kun, kau sudah mengucapkan salam perpisahan kesemua sahabatmu?" Tanya Mikoto. " Sudah Bu" Sasuke menjawab pertanyaan ibunya dengan mantap. Ia tidak resah lagi sekarang, karena ia telah menyampaikan perasaan pada orang yang dicintainya. Walaupun luka dihatinya tidak dengan mudah bisa terobati, tapi ia rela melepas semuanya. Ia ikhlas jika Sakura-nya akan berpaling darinya.

" Bagaimana dengan Sakura? Kau rela melepasnya?" Fugaku gantian bertanya. Memang benar kalau ikatan antara ayah dan anak itu ada. Buktinya Fugaku merasakan apa yang Sasuke rasakan.

" Hn" Jawabnya singkat khas Uchiha.

" Tapi sepertinya putri Haruno itu belum mau melepasmu, Nak!" Ucap Fugaku cerah sambil menepuk bahu Sasuke. Tangannya menunjuk kearah kerumunan orang (hari itu bandara sangat ramai). Sasuke langsung mengamati kerumunan orang itu.

Mata onyx Sasuke terbelalak ketika menemukan, sesosok gadis berambut merah muda yang sedang berusaha mencari jalan keluar diantara kerumunan orang.

" Sakura!" Sasuke mencoba memanggil Sakura. Dilepasnya segera koper yang sedari tadi dipegangnya.

Lari...lari...mencoba menangkap sosok itu... " Sakura!"

Sakura yang sedari tadi melempar pandangan kesana kemari, langsung menoleh ke arah suara itu. Ia benar-benar terkejut ketika tiba-tiba tubuh Sasuke menangkapya dan membawa tubuh mungilnya kedalam pelukkan Sasuke.

" Sasuke-kun...maafkan aku..." Sakura membalas pelukan Sasuke. Cairan hangat meluncur dengan bebasnya dari sepasang mata emerald Sakura.

" Aku mencintaimu Sakura..." Bisik Sasuke di telinga Sakura. Sakura dapat mendengar apa yang Sasuke katakan. Senyum langsung menghiasi wajah manisnya.

" Aku tahu, aku telah membaca suratmu" Balas Sakura. Mereka masih berpelukan, seolah tidak ingin berpisah satu sama lain. Mereka tidak perduli dengan ratusan pasang mata yang memperhatikan adegan bak drama romantis dadakan yang mereka ciptakan. Sedangkan Fugaku merangkul bahu istrinya dan memperhatikan tingkah anak mereka yang baru beranjak dewasa.

" Aku juga mencintaimu, Sasuke-kun! Cintamu tak bertepuk sebelah tangan!" Sasuke melepaskan pelukannya, dan menatap kedua mata Sakura lekat-lekat. Mencoba mencari kesungguhan didalamnya.

" Maafkan aku Sakura. Tapi keputusanku untuk per..." Ucapan Sasuke langsung terhenti ketika jari telunjuk Sakura menutup bibirnya.

" Aku akan menunggumu, kau akan kembali lagi kan?"

" Mungkin, Tap..." Untuk yang kedua kalinya, Sakura menghentikan kata-kata Sasuke.

" Jangan paksa aku untuk cari yang lebih baik...!"

Senyum Sasuke semakin berkembang, seiring dengan kata-kata Sakura. Sakura melingkarkan kedua tangannya di leher Sasuke, dan mengecup kedua pipi Sasuke singkat.

Rona merah langsung menghiasi wajah tampan Sasuke. " Hei kenapa tiba-tiba kau menciumku?" Sasuke berusaha bicara setenang mungkin, menutupi rona merah di pipinya yang hampir menyamai warna buah kesukaannya.

" Kalau begitu apa balasanmu pada sahabat terbaikmu ini Sasuke-kun?" Seringai licik mulai memenuhi wajah Sakura.

" Hei, itu kata-kataku 6 tahun yang lalu!" Seringai licik juga mulai memenuhi wajah Sasuke. Seakan-akan mereka berdua sedang adu seringai.

" Memangnya...hmph..." Belum sempat Sakura melanjutkan kata-katanya, bibir Sasuke sudah menyumpal bibir mungilnya. Sebuah ciuman singkat yang sangat berarti bagi keduanya. Pertanda bahwa mereka memang saling mencintai.

Kau meninggalkanku Sasuke-kun

Tapi aku melepas kepergianmu dengan senyuman...

Karena aku percaya...

Kau pasti akan kembali...

15 tahun kemudian...

" Ayah...Ayah...ayo kita main!" seorang anak kecil berusia 5 tahun, menarik-narik lengan ayahnya.

" Rin, ayah sedang makan." Sepertinya sang ibu tidak mengizinkan sang anak untuk bermain dengan ayahnya.

" Huh..ibu tidak asik!" Rin menggembungkan pipinya sebal.

Sakura sang ibu hanya bisa membujuk putrinya itu agar tidak ngambek. " Rin, main sama ibu saja ya...!"

" Huh...makanya cepat beri Rin adik, Bu...!" Kata-kata Rin dengan sukses membuat ayahnya, Sasuke yang sedang tersedak.

" Hahaha...kau ini bisa saja ya..haha" Sakura tertawa garing mencoba menutupi semburat merah dipipinya sambil memainkan boneka Rin.

Sasuke yang sudah selesai makan, langsung nimbrung diantara istri dan anaknya (maap bahasa author blak-blakan).

" Hei...bagaimana kalau ayah ikut bergabung? "

" Ayah ayo main rumah-rumahan...!" Rin langsung semangat ketika ayahnya datang.

"Dasar ibu dan anak sama saja berisik" gumam Sasuke pelan. Pelan sekali tapi entah kenapa langsung disambut dengan tatapan horor Sakura. 'Pendegarannya masih tajam'

" Kalau main rumah-rumahan harus ada adik yang menemani Rin kan?" seringai jahil mulai memenuhi wajah Sasuke. Membuat Sakura langsung mengambil jarak aman.

" Benar ayah, ayah memang pintar!" Seakan mengerti permainan apa yang akan Sasuke lakukan , Rin langsung tertawa senang.

" Bagaimana Sakura?" Sasuke langsung melirik istrinya, meminta persetujuan.

KYAAAA...!

Itulah kisah hidupku...

Aku bukanlah seorang yang istimewa.

Aku hanya seorang wanita yang bersahaja dan beruntung...

Beruntung karena bisa hidup bahagia dengan cinta pertama dan terakhirku..

~Fin~

Kyaaa...( tereak kaya Sakura...)

Kenapa dhitta bisa bikin oneshot gaje kayak gini...? Udah malah panjang banget lagi...! * jedot-jedotin kepala di tembok terdekat(?)*

Romance gaje... Pake adegan Sasuke nulis surat lagi...

Terinspirasi dari lagunya Sherina yang Cinta pertama dan terakhir sama lagunya Pasto yang aku pasti kembali

Jadilah fic ini, tapi fic ini bukan songfic (eh...bener ga ya tulisannya) *lemeng*

Kenapa SasuSaku?

Karena ini salah satu pairing favoritku...(setelah NejiTen tentunya..)

Anko jadi guru SD? Yakin muridnya langsung pada stress semua! *digigit ular punya Anko*

Sudikah para readers mereview fic keduaku ini?

Atau jangan-jangan mau nge-flame? (langsung pundung dipojok kamar).....

Kamis, 06 Januari 2011

pahala membantu tetangga dan anak yatim

Pahala Membantu Tetangga dan Anak Yatim





Pada suatu masa ketika Abdullah bin Mubarak berhaji, tertidur di Masjidil Haram. Dia telah bermimpi melihat dua malaikat turun dari langit lalu yang satu berkata kepada yang lain, "Berapa banyak orang-orang yang berhaji pada tahun ini?"
Jawab yang lain, "Enam ratus ribu." Lalu ia bertanya lagi, "Berapa banyak yang diterima ?" Jawabnya, "Tidak seorang pun yang diterima, hanya ada seorang tukang sepatu dari Damsyik bernama Muwaffaq, dia tidak dapat berhaji, tetapi diterima hajinya sehingga semua yang haji pada tahun itu diterima dengan berkat hajinya Muwaffaq."

Ketika Abdullah bin Mubarak mendengar percakapannya itu, maka terbangunlah ia dari tidurnya, dan langsung berangkat ke Damsyik mencari orang yang bernama Muwaffaq itu sehingga ia sampailah ke rumahnya. Dan ketika diketuknya pintunya, keluarlah seorang lelaki dan segera ia bertanya namanya. Jawab orang itu, "Muwaffaq." Lalu Abdullah bin Mubarak bertanya padanya, "Kebaikan apakah yang telah engkau lakukan sehingga mencapai darjat yang sedemikian itu?" Jawab Muwaffaq, "Tadinya aku ingin berhaji tetapi tidak dapat kerana keadaanku, tetapi mendadak aku mendapat wang tiga ratus diirham dari pekerjaanku membuat dan menampal sepatu, lalu aku berniat haji pada tahun ini sedang isteriku pula hamil, maka suatu hari dia tercium bau makanan dari rumah jiranku dan ingin makanan itu, maka aku pergi ke rumah jiranku dan menyampaikan tujuan sebenarku kepada wanita jiranku itu.

Jawab jiranku, "Aku terpaksa membuka rahsiaku, sebenarnya anak-anak yatimku sudah tiga hari tanpa makanan, kerana itu aku keluar mencari makanan untuk mereka. Tiba-tiba bertemulah aku dengan bangkai himar di suatu tempat, lalu aku potong sebahagiannya dan bawa pulang untuk masak, maka makanan ini halal bagi kami dan haram untuk makanan kamu." Ketika aku mendegar jawapan itu, aku segera kembali ke rumah dan mengambil wang tiga ratus dirham dan keserahkan kepada jiranku tadi seraya menyuruhnya membelanjakan wang itu untuk keperluan anak-anak yatim yang ada dalam jagaannya itu. "Sebenarnya hajiku adalah di depan pintu rumahku." Kata Muwaffaq lagi.
Demikianlah cerita yang sangat berkesan bahawa membantu jiran tetangga yang dalam kelaparan amat besar pahalanya apalagi di dalamnya terdapat anak-anak yatim. Rasulullah s.a.w. ada ditanya, "Ya Rasullah tunjukkan padaku amal perbuatan yang bila kuamalkan akan masuk syurga." Jawab Rasulullah s.a.w., "Jadilah kamu orang yang baik." Orang itu bertanya lagi, "Ya Rasulullah, bagaimanakah akan aku ketahui bahawa aku telah berbuat baik?" Jawab Rasulullah s.a.w., "Tanyakan pada tetanggamu, maka bila mereka berkata engkau baik maka engkau benar-benar baik dan bila mereka berkata engkau jahat, maka engkau sebenarnya jahat."

Nabi sulaiman AS dan seekor semut 2

Nabi Sulaiman AS dan Seekor Semut 2






Suatu hari Baginda Sulaiman AS sedang berjalan-jalan. Ia melihat seekor semut sedang berjalan sambil mengangkat sebutir buah kurma.

Baginda Sulaiman AS terus mengamatinya, kemudian beliau memanggil si semut dan menanyainya, “Hai semut kecil untuk apa kurma yang kau bawa itu?”.

Si semut menjawab, “Ini adalah kurma yang Allah SWT berikan kepada ku sebagai makananku selama satu tahun”.

Baginda Sulaiman AS kemudian mengambil sebuah botol lalu ia berkata kepada si semut, “Wahai semut kemarilah engkau, masuklah ke dalam botol ini aku telah membagi dua kurma ini dan akan aku berikan separuhnya padamu sebagai makananmu selama satu tahun. Tahun depan aku akan datang lagi untuk melihat keadaanmu”. Si semut taat pada perintah Nabi Sulaiman AS.

Setahun telah berlalu. Baginda Sulaiman AS datang melihat keadaan si semut. Ia melihat kurma yang diberikan kepada si semut itu tidak banyak berkurang. Baginda Sulaiman AS bertanya kepada si semut, “Hai semut mengapa engkau tidak menghabiskan kurmamu/”

“Wahai Nabiullah, aku selama ini hanya menghisap airnya dan aku banyak berpuasa. Selama ini Allah SWT yang memberikan kepadaku sebutir kurma setiap tahunnya, akan tetapi kali ini engkau memberiku separuh buah kurma. Aku takut tahun depan engkau tidak memberiku kurma lagi karena engkau bukan Allah Pemberi Rizki (Ar-Rozak), jawab si semut

nabi sulaiman AS dan seekor semut 1

Nabi Sulaiman AS dan Seekor Semut 1




Kerajaan Nabi Sulaiman AS dikala itu sedang mengalami musim kering yang begitu panjang. Lama sudah hujan tidak turun membasahi bumi. Kekeringan melanda di mana-mana. Baginda Sulaiman AS mulai didatangi oleh ummatnya untuk dimintai pertolongan dan memintanya memohon kepada Allah SWT agar menurunkan hujan untuk membasahi kebun-kebun dan sungai-sungai mereka.

Baginda Sulaiman AS kemudian memerintahkan satu rombongan besar pengikutnya yang terdiri dari bangsa jin dan manusia berkumpul di lapangan untuk berdo'a memohon kepada Allah SWT agar musim kering segera berakhir dan hujan segera turun.

Sesampainya mereka di lapangan Baginda Sulaiman AS melihat seekor semut kecil berada di atas sebuah batu. Semut itu berbaring kepanasan dan kehausan. Baginda Sulaiman AS kemudian mendengar sang semut mulai berdo'a memohon kepada Allah SWT penunai segala hajat seluruh makhluk-Nya. "Ya Allah pemilik segala khazanah, aku berhajat sepenuhnya kepada-Mu, Aku berhajat akan air-Mu, tanpa air-Mu ya Allah aku akan kehausan dan kami semua kekeringan. Ya Allah aku berhajat sepenuhnya pada-Mu akan air-Mu, kabulkanlah permohonanku", do'a sang semut kepada Allah SWT.

Mendengar do'a si semut maka Baginda Sulaiman AS kemudian segera memerintahkan rombongannya untuk kembali pulang ke kerajaan sambil berkata pada mereka, "Kita segera pulang, sebentar lagi Allah SWT akan menurunkan hujan-Nya kepada kalian. Allah SWT telah mengabulkan permohonan seekor semut". Kemudian Baginda Sulaiman dan rombongannya pulang kembali ke kerajaan

jin dan setan.. apa bedanya sih ???

Jin dan Setan, bedanya apa sih?



Kemarin kita sudah membahas tentang jin. Nah mungkin kalian bertanya, apa bedanya jin dengan setan?
Baiklah! Kali ini Adzkia akan menjelaskan perbedaan antara jin dengan setan. Tidak sulit kok. Simak ya..!
Allah menjelaskah dalam Al-Qur`an, jin itu ada yang kafir dan ada yang muslim. Jin muslim beribadah kepada Allah seperti kita. Mereka tidak menganggu manusia. Sedangkan jin yang kafir gemar menggoda manusia. Mereka mengajak manusia untuk berbuat jahat. Nah jin macam inilah yang disebut setan. Jadi setan adalah golongan jin yang durhaka dan suka menggoda manusia untuk berbuat dosa, mengajak manusia meninggalkan perintah atau melanggar larangan Allah.
Ada juga setan dari golongan manusia, yaitu manusia yang durhaka dan mengajak orang lain agar durhaka seperti dirinya. Karenanya, dalam surat An-Naas, kita disuruh untuk berdoa, berlindung dari godaan setan jin dan setan manusia. Allah berfirman,

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ {1} مَلِكِ النَّاسِ {2} إِلَهِ النَّاسِ {3} مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ {4} الَّذِي يُوَسْوِسُ فيِ صُدُورِ النَّاسِ {5} مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ {6

Katakanlah:”Aku berlindung kepada Rabb manusia”. Raja manusia. Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari jin dan manusia (QS. 114:1-6)
Apa beda setan dengan iblis?
Iblis adalah nama jin yang menggoda Nabi Adam agar memakan buah dari pohon terlarang. Akibatnya Nabi Adam dan Hawa diusir dari “jannah” tempat mereka tinggal. Iblis melakukannya karena dendam terhadap Nabi Adam.
Mengapa Iblis merasa dendam?
Setelah Allah menciptakan Nabi Adam, Allah memerintahkan para malaikat dan Iblis agar sujud memberi hormat kepada Nabi Adam. Tapi Iblis menolak karena merasa lebih baik dari Adam. Ia diciptakan dari api sedang Adam hanya dari tanah. Karena ulahnya ini, Iblis dilaknat dan dimurkai oleh Allah.
Sejak itu, Iblis sangat benci kepada Adam. Dia berniat menyesatkan Adam dan keturunannya. Sampai sekarang, Iblis menjadi pemimpin para setan dalam menyesatkan manusia. Berbeda dengan setan atau jin lain, Iblis ini tidak akan mati sampai hari kiamat kelak. Tapi setan atau jin yang lain bisa mati.
Jadi, iblis adalah pimpinan setan. Dialah yang memberi komando kepada setan-setan agar menggoda manusia dan menyesatkannya. Iblis dan setan telah diancam Allah dengan neraka. Kelak, mereka akan masuk neraka dan kekal di sana selama-lamanya. Karenanya, mereka tidak senang jika ada jin atau manusia yang masuk surga dan bahagia. Mereka ingin agar semua manusia juga merasakan penderitaan seperti mereka.
Kesimpulannya, jin adalah jenis makhluk ciptaan Allah, jin yang durhaka namanya setan, dan pemimpinya namanya “Iblis”.
Diciptakan dari api, kok disiksa dengan api?
Teman-teman, mungkin kalian bertanya, jin kan diciptakan dari api, kok dia disiksa dengan api? Memangnya setan akan tersiksa?
Begini, dahulu ada seorang ulama yang bernama Abu Hanifah ditanya seperti itu. Seseorang bertanya, “Wahai Abu Hanifah, bukankah setan itu diciptakan dari api? Apakah ia akan merasa tersiksa jika disiksa di neraka dengan api?”
Abu Hanifah tidak menjawab, beliau mengambil segumpal tanah kering yang sudah mengeras lalu dilemparkan kepada si penanya. Si penanya menjerit kesakitan dan marah, “Apa yang anda lakukan?”
Abu Hanifah bertanya, “Sakitkah rasanya?”
Si penanya menjawab, “Tentu saja!”
Abu Hanifah berkata, “Manusia diciptakan dari tanah, tapi meski demikian, ia masih kesakitan dilempar dengan tanah.”
Jadi, setan tetap akan tersiksa dengan api neraka karena api neraka itu beda. Api neraka sangat panas dan memang diciptakan untuk menghukum manusia atau jin yang durhakan kepada Allah. Karenanya, meski diciptakan dari api, mereka juga akan tersiksa dengan panasnya api neraka.

Rabu, 05 Januari 2011

pembuat kendi dan pengrajin emas

Pembuat Kendi dan Pengrajin Emas






Bertahun-tahun yang lampau di salah sebuah kota , tinggal seorang pengrajin emas dan seorang pembuat kendi. Perajin emas itu seorang materialis dan pecinta harta. Oleh sebab itu, dia senantiasa berusaha dengan segala cara untuk mendapatkan harta dan kekayaan. Semua orang tahu bahwa dia tidak mengindahkan kejujuran. Sebaliknya, pembuat kendi adalah seorang mukmin dan pekerja keras. Dia dicintai oleh masyarakat. Setiap orang yang memiliki problema akan datang meminta bantuannya. Si perajin emas berfikir, mengapa warga kota begitu menyintai pembuat kendi, padahal dia tidak memiliki harta benda. Menurutnya, cinta dan kasih sayang bisa diperoleh lewat tipu daya dan makar. Karena itu timbul rasa dengki si pengrajin emas terhadap pembuat kendi. Pada salah satu hari, sewaktu petugas kota mengejar pencuri di pasar, si pengrajin emas melihat bahwa saat itu adalah momen yang tepat untuk menuntaskan dendamnya terhadap pembuat kendi. Oleh sebab itu, dia menunjuk si pembuat kendi dan berbohong dengan mengatakan: Saya melihat pencuri masuk ke rumah lelaki ini. Petugas dengan segera memasuki rumah pembuat kendi dan ketika dia tidak menemukan tanda-tanda adanya pencuri, ia menyeret paksa pembuat kendi ke penguasa dan memintanya untuk menyerahkan si pencuri. Pembuat kendi bersumpah bahwa dia tidak mengetahui apa-apa. Tapi ada daya, ia tetap dijebloskan ke penjara. Selang beberapa hari kemudian, pencuri tersebut tertangkap dan sekaligus membuktikan bahwa pembuat kendi tidak bersalah. Diapun dibebaskan. Sebaliknya, pengrajin emas yang berbohong mendapatkan ganjaran yang setimpal dengan perbuatannya.
Setelah peristiwa itu, si pengrajin emas itu bukan hanya tidak menyesal atas tindakannya, tetapi malah semakin dibakar oleh api kedengkian terhadap pembuat kendi. Apalagi, dia menyaksikan bahwa si pembuat kendi semakin dicintai oleh masyarakat.
Dengki dan hasad sedemikian membakar jiwa dan hatinya sehingga dia mengambil keputusan yang berbahaya. Dia menyediakan racun dan memperalat seorang anak muda bodoh untuk meracun pembuat kendi dengan mengupahnya seratus keping emas. Hari yang ditetapkan pun tiba. Perajin emas menanti suara jerit tangis dari rumah pembuat kendi. Tetapi hal itu tidak terjadi. Sebaliknya pembuat kendi kelihatan sehat dan segar bugar seperti biasa.
Pengrajin emas merasa heran dan dengan segera dia mencari anak muda itu dan menyelidiki apa yang terjadi. Sadarlah dia bahwa bukan hanya si pembuat kendi itu tidak diracun, tetapi anak muda tersebut malah lari dari kota membawa seratus keping emas pemberiaannya. Ketika perajin emas ini mendengar berita itu, dia merasa sangat sedih. Begitu sedihnya sampai ia jatuh sakit. Tidak ada dokter yang bisa mengobatinya. Ya, karena memang tidak ada obat yang bisa menyembuhkan api dendam dan kedengkian. Lelaki pengrajin emas telah kehilangan segala-galanya dan dunia menjadi gelap baginya. Hal ini menyebabkan isteri dan anak-anaknya meninggalkannya.
Berita kesendirian pengrajin emas yang sakit itu diketahui oleh tetangganya, si pembuat kendi yang baik hati. Dia berpikir, inilah waktunya untuk pergi mengunjungi pengrajin emas. Dia menyediakan makanan yang enak dan membawanya ke rumah perajin emas.
Pengrajin emas, tidak dapat berkata apa-apa ketika melihat pembuat kendi. Pembuat kendi duduk di sisinya dan dengan lemah lembut menanyakan keadaan dirinya dan berkata: Aku datang karena memenuhi hakmu sebagai tetanggaku. Pengrajin emas menundukkan kepalanya karena malu. Pembuat kendi melanjutkan: Aku mengetahui segala apa yang berlaku pada masa lalu. Anak muda itu satu hari datang kepadaku dan memberitahu apa yang terjadi dan menyarankan supaya aku meninggalkan kota ini karena sudah tentu nyawa aku akan tidak selamat dari mu. Tetapi oleh karena aku berharap kepada rahmat dan karunia Ilahi, setiap hari aku berdoa untuk mu semoga dirimu dibebaskan dari rasa dengki dan hasad terhadapku.
Kata-kata pembuat kendi menyebabkan pengrajin emas itu menangis. Pembuat kendi memegang tangan tetangganya dan berkata, “Sahabat ku, ketahuilah bahawa kedengkian laksana api yang membakar dan orang yang mula-mula dibakarnya adalah diri insan itu sendiri. Alangkah baiknya jika dalam masa yang pendek dan singkat di kehidupan dunia ini, kita saling kasih mengasihi sehingga kita meninggalkan nama yang baik. Tahukah engkau apakah rahasia kebaikanku di tengah masyarakat? Untuk mengetahui rahasia ini, aku ingin menyajikan sebuah kisah untuk mu. Pengrajin emas memasang telinganya untuk mendengar kisah tersebut dan dalam keadaan tersenyum yang tersungging di bibirnya, dengan penuh perhatian dia mendengarkan apa yang akan disampaikan oleh pembuat kendi. Si pembuat kendi berkata; Pada suatu hari Imam Sajad as, berkata kepada salah seorang sahabatnya bernama Zuhri yang begitu sedih memikirkan segala yang muncul dari sifat hasad pada dirinya. Beliau berkata: “Wahai Zuhri, apakah salahnya jika engkau menganggap orang lain sama seperti saudara dan keluargamu sendiri, orang yang tua sebagai bapakmu, anak-anak sebagai anakmu dan orang yang sebayamu seperti saudaramu sendiri. Ketika dalam keadaan begini, bagaimana mungkin engkau berbuat zalim kepada orang lain? Janganlah engkau lupa pada hal ini bahwa orang lebih menyayangi siapa yang berbuat baik kepada orang lain. Jika metode yang begini engku teruskan dalam hidupmu, dunia akan menjadi tempat yang membahagiakanmu dan engkau akan mempunyai banyak kawan.
Kata-kata pembuat kendi itu sampai disini. Pengrajin emas berpikir jauh dan lahirlah rasa penyesalan di wajahnya. Dengan suara yang bergetar, dia meminta maaf atas segala yang terjadi di masa lalu. Kepada Tuhan dia berjanji bahwa selepas ini dia akan menggantikan rasa dengki yang memenuhi hatinya dengan kasih sayang dan persahabatan kepada orang lain.

pemuda beribu_bapakkan hewan babi


Nabi Musa adalah satu-satunya Nabi yang boleh bercakap terus dengan Allah S.W.T Setiap kali dia hendak bermunajat, Nabi Musa akan naik ke Bukit Tursina. Di atas bukit itulah dia akan bercakap dengan Allah.Nabi Musa sering bertanya dan Allah akan menjawab pada waktu itu juga. Inilah kelebihannya yang tidak ada pada nabi-nabi lain.
Suatu hari Nabi Musa telah bertanya kepada Allah. "Ya Allah, siapakah orang di syurga nanti yang akan berjiran dengan aku?".
Allah pun menjawab dengan mengatakan nama orang itu, kampung serta tempat tinggalnya. Setelah mendapat jawapan, Nabi Musa turun dari Bukit Tursina dan terus berjalan mengikut tempat yang diberitahu. Setelah beberapa hari di dalam perjalanan akhirnya sampai juga Nabi Musa ke tempat berkenaan.
Dengan pertolongan beberapa orang penduduk di situ, beliau berjaya bertemu dengan orang tersebut. Setelah memberi salam beliau dipersilakan masuk dan duduk di ruang tamu.
Tuan rumah itu tidak melayan Nabi Musa. Dia masuk ke dalam bilik dan melakukan sesuatu di dalam. Sebentar kemudian dia keluar sambil membawa seekor babi betina yang besar. Babi itu didukungnya dengan cermat. Nabi Musa terkejut melihatnya. "Apa hal ini?, kata Nabi Musa berbisik dalam hatinya penuh kehairanan.
Babi itu dibersihkan dan dimandikan dengan baik. Setelah itu babi itu dilap sampai kering serta dipeluk cium kemudian dihantar semula ke dalam bilik. Tidak lama kemudian dia keluar sekali lagi dengan membawa pula seekor babi jantan yang lebih besar. Babi itu juga dimandikan dan dibersihkan. Kemudian dilap hingga kering dan dipeluk serta cium dengan penuh kasih sayang. Babi itu kemudiannya dihantar semula ke bilik.
Selesai kerjanya barulah dia melayani Nabi Musa. "Wahai saudara! Apa agama kamu?". "Aku agama Tauhid", jawab pemuda itu iaitu agama Islam. "Habis, mengapa kamu membela babi? Kita tidak boleh berbuat begitu." Kata Nabi Musa.
"Wahai tuan hamba", kata pemuda itu. "Sebenarnya kedua babi itu adalah ibubapa kandungku. Oleh kerana mereka telah melakukan dosa yang besar, Allah telah menukarkan rupa mereka menjadi babi yang hodohrupanya. Soal dosa mereka dengan Allah itu soal lain. Itu urusannya dengan Allah. Aku sebagai anaknya tetap melaksanakan kewajipanku sebagai anak. Hari-hari aku berbakti kepada kedua ibubapaku sepertimana yang tuan hamba lihat tadi. Walaupun rupa mereka sudah menajdi babi, aku tetap melaksanakan tugasku.", sambungnya.
"Setiap hari aku berdoa kepada Allah agar mereka diampunkan. Aku bermohon supaya Allah menukarkan wajah mereka menjadi manusia yang sebenar, tetapi Allah masih belum memakbulkan lagi.", tambah pemuda itu lagi.
Maka ketika itu juga Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Musa a.s. 'Wahai Musa, inilah orang yang akan berjiran dengan kamu di Syurga nanti, hasil baktinya yang sangat tinggi kepasa kedua ibubapanya. Ibubapanya yang sudah buruk dengan rupa babi pun dia berbakti juga. Oleh itu Kami naikkan maqamnya sebagai anak soleh disisi Kami."
Allah juga berfirman lagi yang bermaksud : "Oleh kerana dia telah berada di maqam anak yang soleh disisi Kami, maka Kami angkat doanya. Tempat kedua ibubapanya yang Kami sediakan di dalam neraka telah Kami pindahkan ke dalam syurga."
Itulah berkat anak yang soleh. Doa anak yang soleh dapat menebus dosa ibubapa yang akan masuk ke dalam neraka pindah ke syurga. Ini juga hendaklah dengan syarat dia berbakti kepada ibubapanya. Walaupun hingga ke peringkat rupa ayah dan ibunya seperti babi. Mudah-mudahan ibubapa kita mendapat tempat yang baik di akhirat kelak.
Walau bagaimana buruk sekali pun perangai kedua ibubapa kita itu bukan urusan kita, urusan kita ialah menjaga mereka dengan penuh kasih sayang sebagaimana mereka menjaga kita sewaktu kecil hingga dewasa.
Walau banyak mana sekali pun dosa yang mereka lakukan, itu juga bukan urusan kita, urusan kita ialah meminta ampun kepada Allah S.W.T supaya kedua ibubapa kita diampuni Allah S.W.T.
Doa anak yang soleh akan membantu kedua ibubapanya mendapat tempat yang baik di akhirat, inilah yang dinanti-nantikan oleh para ibubapa di alam kubur.
Arti sayang seorang anak kepada ibu dan bapanya bukan melalui hantaran wang ringgit, tetapi sayang seorang anak pada kedua ibubapanya ialah dengan doanya supaya kedua ibubapanya mendapat tempat yang terbaik di sisi Allah.

manfaat belajar tahsin al-qur'an bagi setiap umat islam

Apa manfaat belajar Tahsin al-Qur'an bagi setiap Muslim/ah?

Tahsinul Qur'an atau memperbaiki bacaan al-Qur'an adalah indikasi dari keimanan seorang muslim. Seorang muslim yang tidak berusaha untuk memperbaiki bacaan al-Qur'annya, maka keimanannya terhadap al-Qur'an sebagai kitabullah patut diragukan. Karena bacaan yang bagus adalah cerminan rasa keyakinannya kepada wahyu Allah ini.

Tentang hal ini Allah swt berfirman dalam Qs surat al-Baqoroh: 121:



الذين ءاتيناهم الكتاب يتلونه حق تلاوته أولئك يومنون به ومن يكفر به فألئك هم الخاسرون

Artinya: "Orang-orang yang diberikan al-Kitab (Taurat dan Injil) membacanya dengan benar. Mereka itulah orang-orang yang mengimaninya. Dan barangsiapa yang ingkar kepada al-Kitab, maka merekalah orang-orang yang merugi."

Walaupun ayat ini menyinggung kaum Ahlul Kitab yang terdiri dari kaum Yahudi dan Nasrani, tapi sebagian besar para mufassirin menyebutkan bahwa khitob (seruan) ayatnya bersifat umum. Termasuk di dalamnya juga ditujukan kepada umat Islam yang berkitabsucikan al-Qur'an al-Karim.

Hal ini juga diperkuat oleh kaedah Ushul Fiqih:

العبرة بعموم اللفظ لا بخصوص السبب

"Ibrah (pelajaran) itu dilihat dari umumnya lafaz, bukan dari sebab yang khusus."

Oleh karena itu WAJIB hukumnya bagi setiap muslim dan muslimah untuk memperhatikan bacaan al-Qur'annya. Ini disebabkan karena tilawah yang baik akan mempengaruhi kualitas ibadah kita di sisi Allah swt. Sebagai contoh misalnya, dalam shalat jama'ah bagi kaum laki-laki muslim, bacaan al-Fatihah yang tidak baik dan berantakan dapat menyebabkan shalat jama'ah menjadi tidak sempurna. Dan ini tentu saja akan cukup mempengaruhi kualitas shalat kita di sisi Allah swt. Diterimakah ataukah ditolak? Bisa dipastikan dengan tilawah yang tidak beres dan buruk itu, ibadah shalat itu menjadi cacat dan berpeluang tidak diterima di hadapan Allah swt cukup besar. Karena Allah hanya menerima yang baik-baik saja, seperti yang disinggung oleh baginda Rasulullah saw.

Dengan kata lain menurut tinjauan ilmu ushul fiqih, mereka yang tidak mau memperbaiki tilawah al-Qur'an menjadi lebih baik dan sesuai dengan kaedah tajwid, maka akan dimasukan kategori orang-orang yang lalai dan tidak memperdulikan kitabullah ini. Dalam konteks ayat di atas, kaum Yahudi dan Nasrani yang tidak mau mempelajari dan mengingkari kitab sucinya dikategorikan ke dalam golongan orang-orang yang merugi. Sebagai seorang muslim, tentu saja kita tidak ingin dimasukan ke dalam golongan yang merugi seperti halnya kedua Ahlil Kitab di atas hanya karena lalai dan tidak memiliki ihtimam (perhatian) terhadap kitab suci kita ini.

Manfaat lain yang bisa kita dapatkan dari Tahsinul Qur'an adalah dimasukkannya kita ke dalam golongan yang terhindar dari dosa. Imam Jazari, seorang ulama dan pakar Tajwid al-Qur'an mengatakan dalam matan 'al-Jazari'-nya:

والأخذ بالتجويد حتم لازم من لم يجود القرآن آثم
فإنه به الإله أنزلا وهكذا منه إلينا وصلا

Membaca al-Qur'an dengan tajwid adalah sebuah keharusan
Siapa yang tidak men-tajwidkan al-Qur'an maka ia berdosa
Karena dengan Tajwid Allah menurunkannya
Dan demikianlah ia sampai kepada kita juga dengan tajwid


Dalam sebuah haditsnya Rasulullah menggemarkan kita untuk mampu membacanya dengan tartil dan bagus. Dalam hadits shohih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim seperti yang tersebut dalam hadits Arbain Nawawiyyah, beliau bersabda:

يقال لصاحب القرآن يوم القيامة: إقرأ وارتق ورتل كما كنت ترتل فى الدنيا فإن منزلتك فى الحنة عند آخر آية تقرأها

Artinya: "Akan dikatakan kepada Ahli Qur'an pada hari kiamat: "Bacalah, naiklah (ke atas surga) dan bacalah dengan tartil sebagaimana kami dulu pernah membacanya di dunia. Karena sesungguhnya kedudukanmu di surga terdapat pada akhir ayat yang kamu baca."

Dengan kata lain: Bagaimana mungkin Allah akan mempersilahkan kita menaiki tangga demi tangga surga kalau tilawah dan hafalan al-Qur'an kita buruk dan tidak bisa dipertanggungjawabkan??

Manfaat lain Tahsinul Qur'an adalah dapat merangsang hati untuk melakukan tadabbur (perenungan) ayat yang sedang dibaca. Hanya dengan tilawah yang baik dan suara yang baguslah, lantunan suara ayat-ayat al-Qur'an menjadi indah, meresap dan menggerakkan pikiran si pembacanya. Sebaliknya, bacaan yang masih belum baik dan berantakan justru akan membuat keindahan mukjizat al-Qur'an menjadi hilang. Akibatnya, tilawah al-Qur'anpun menjadi mengendur. Inilah dampak negatif tilawah yang serampangan dan tanpa bimbingan seorang guru.

Oleh karena itu, bagi anda yang sempat membaca artikel ringan dan sederhana ini, mari segera memperbaiki tilawah al-Qur'an anda. Karena memperbaiki tilawah al-Qur'an menjadi lebih baik adalah kewajiban setiap muslim dalam mengimani dan bermuamalah dengan Allah swt.

Selamat meningkatkan kualitas bacaan Anda, Semoga Allah memudahkan niat dan menguatkan tekad kita, Amiin ya rabbal alamin..

kunci sukses : keseimbangan otak kanan dan otak kiri

Kunci Sukses: Keseimbangan Otak Kanan – Otak Kiri


Seperti kita ketahui bersama otak kita ini – otak manusia – oleh kebanyakan orang dibagi menjadi dua bagian yaitu otak kanan dan otak kiri, secara ilmiah katanya, dan gue termasuk ke dalam kebanyakan orang itu. Konon katanya kenapa otak kita yang merupakan karunia Allah SWT ini kita bagi menjadi dua bagian adalah karena dua bagian otak tersebut memiliki fungsi yang berbeda.
Otak kanan biasa diidentikkan tentang kreatifitas, dan memang benar fungsi dari otak kanan ini adalah untuk mengurusi proses berpikir kreatif manusia, contohnya adalah kemampuan komunikasi (lingusitik). Cara kerja otak kanan ini biasanya tidak terstruktur, dan cenderung tidak memikirkan hal-hal yang terlalu mendetail. Contoh orang yang mengandalkan otak kanannya dibandingkan otak kirinya adalah seniman.
Sedangkan otak kiri biasa diidentikkan dengan kecerdasan analitik. Maksudnya otak kanan kita ini terkait dengan kemampuan matematis dan kemampuan berpikir sistematis seseorang. Contohnya kemampuan menyelesaikan soal matematika. Cara kerja otak ini sangat rapi, terstruktur dan sistematis. Biasanya otak kiri ini sangat bermanfaat saat digunakan untuk memahami hal-hal yang kompleks dan perlu pemikiran yang mendetail. Orang yang biasanya lebih mengandalkan otak kiri adalah seorang peneliti atau scientist.
Tapi hati-hati jangan terlalu memporsir kerja salah satu bagian otak saja. Karena mungkin akan menyebabkan kerja batian otak yang satunya tidak optimal. Gw suka menyebutnya artropi otak kanan atau artropi otak kiri. Yah, setidaknya hal itu yang pernah gue rasakan. FYI istilah artropi biasanya digunakan untuk pengecilan otot yang jarang dipakai.
Mau artropi otak kanan maupun artropi otak kiri pernah gue alamin. Dua kejadian itu gue alamin selama hidup gue. Gue coba ceritain yang artropi otak kanan dulu, soalnya itu yang paling lama. Sejak gue SD kayaknya gue udah mengidap penyakit ini. Orang yang artropi otak kanan biasanya disebabkan otak kirinya yang terlalu dominan. Ciri-cirinya adalah pertama dia pinter banget matematika atau pelajaran-pelajaran yang sifatnya sistematis. Kedua orangnya biasanya rada-rada nggak gaul dan biasanya emang agak takut untuk bergaul. Ketiga lebih cenderung menyukai hal-hal yang berbau teknis dan eksak ketimbang berpikir kreatif. Kalau loe mempunyai ciri-ciri tersebut hati-hati, loe udah terjangkit artropi otak kanan. Gue sendiri mengalami hal ini sejak SD sampai gue lulus SMA dan kuliah di Fasilkom UI semester ke-3.
Sejak semester ke-4 gue udah mulai gerah dengan menjadi orang yang nggak gaul. Sedikit demi sedikit gue mulai meningkatkan kekuatan otak kanan gue. Tapi lagi-lagi gue nggak hati-hati karena gue terlalu asik dengan meningkatkan kemampuan otak kanan gue, gue melupakan si otak kanan, hal ini ditandai dengan semakin turunnya IP gw di kampus yang tadinya 3.46, nyaris cum laude kan, sekarang sisa tinggal 3.25, parah banget kan. Ciri-ciri lain orang yang terkena artropi otak kiri adalah biasanya orangnya males berpikir hal-hal yang mendetail dan cenderung suka yang garis-garis besar saja. Satu lagi ciri-ciri lain adalah biasanya orang yang terkena artropi otak kiri lebih cenderung suka tidur (banyak tidur).
Gue sekarang berada di akhir semester 6, dan gue baru sadar kalau untuk sukses gue harus menyeimbangkan otak kanan dan otak kiri agar tidak timpang salah satu.

Selasa, 04 Januari 2011

Mukjizat Nabi dalam Kurma dan Roti

Kaum muslimin berhasil mengalahkan kaum musyrikin Makkah dalam perang Badar dan Uhud. Namun orang-orang musyrik itu tak jua menyerah. Orang-orang Quraisy lalu bersekutu dengan orang-orang Gathafan yang juga memusuh Islam. Jumlah pasukan mereka mencapai 10.000 orang. Persekutuan semacam ini baru pertama terjadi di Jazirah Arab, karena kabilah-kabilah di  Arab saling bermusuhan. Mereka mau bersatu demi menghadapi Islam dan Rasulullah.
Berita bersatunya kedua kabilah itu segera sampai ke Madinah. Kaum muslimin pun bersiap menghadapi pasukan musuh yang lebih kuat. Jumlah kaum muslimin di Madinah hanya sekitar 3.000 orang. Sedangkan musuh mencapai 10.000 orang.
Karena kekuatannya tak berimbang, Rasulullah memutuskan bertahan di dalam kota Madinah. Untuk bertahan, Rasulullah memerintahkan membuat parit panjang di luar kota. Panjangnya kira-kira 5.500 m, lebar 4,5 meter, dan dalamnya 3 meter. Tujuannya agar pasukan musuh tidak bisa memasuki kota. Cara ini tidak dikenal orang Arab sebelumnya.
Penggalian parit dikerjakan oleh orang laki-laki Madinah. Mereka dibagi menjadi beberapa kelompok. Tiap kelompok beranggota sepuluh orang. Rata-rata tiap kelompok menggali parit sepanjang 25 meter.
Rasulullah juga ikut menggali parit. Beliau mencangkul dan mengangkut tanah ke atas. Pekerjaan itu benar-benar berat. Apalagi saat itu musim dingin dan makanan sangat sedikit. Mereka menggali dalam keadaan lapar. Hingga ada sahabat yang tidak makan selama tiga hari. Rasulullah sendiri mangganjalkan dua buah batu ke perut lalu mengikatnya untuk menahan lapar. Meskipun demikian mereka tetap bersemangat. Karena parit tersebut harus selesai digali sebelum pasukan musyrikin tiba.
Dalam peristiwa ini, banyak mukjizat yang terjadi. Salah satunya adalah kisah kurma yang penuh berkah. Adalah seorang anak bernama Nu’man bin Basyir. Ia diperintah ibunya membawa beberapa butir kurma untuk bekal makan siang ayah dan pamannya. Di jalan, ia bertemu dengn Rasulullah, dan ditanya tentang apa yang dibawanya. Anak kecil itu menjawab, ia membawa butir kurma untuk makan siang ayah dan pamannya.
Rasulullah meminta kurma itu dan diletakkannya di atas sehelai kain. Beliau lalu berdoa. Setelah itu, dipanggulnya para penggali untuk makan. Mereka pun datang mengambil kurma yang ada di atas kain itu dan makan sampai kenyang. Atas izin Allah, kurma itu tetap tersedia di atas kain hingga semua orang makan sampai kenyang.
Ada lagi mukjizat lainnya. Jabir bin Abdullah menceritakan, suatu ketika para sahabat mendapatkan tanah yang sangat keras dan tak mudah dicangkul. Mereka lalu meminta tolong kepada Rasulullah. Sewaktu Rasulullah turun ke dalam parit, Jabir melihat batu yang diganjalkan di perut beliau untuk menahan lapar. Ia lalu minta izin pulang ke rumah untuk mengambil makanan. Ia merasa iba melihat Rasulullah dalam keadaan sangat lapar.
Namun, Jabir tak memiliki cukup makanan. Hanya ada sedikit gandum dan seekor domba kecil. Jabir menyembelih kambing itu dan memanggangnya, sedangkan isterinya membuat roti. Setelah selesai, Jabir pergi menemui Rasulullah.
Isterinya berpesan,  “Masakan kita hanya sedikit. Jangan membuatku malu di hadapan Rasulullah dan para sahabatnya.” Awalnya Jabir hanya ingin mengundang sedikit orang. Karena makanan yang ia siapkan tak begitu banyak. Ia menemui Nabi sambil berbisik, “Wahai Rasulullah, saya sudah menyembelih seekor kambing kecil dan memasak beberapa potong roti. Datanglah bersama beberapa sahabatmu.”
Namun, Rasulullah tak mungkin menikmati makanan, sementara sahabatnya kelaparan. Maka beliau pun berseru, “Wahai para penggali parit, sesungguhnya Jabir sudah menyiapkan hidangan. Kemarilah kalian semua!” Kemudian Rasulullah berkata kepada Jabir, “Jangan turunkan periuk dan adonan kalian sampai aku datang.”
Jabir pulang terlebih dahulu untuk menyiapkan tempat. Setelah Rasulullah datang, Jabir memberikan roti-roti itu kepada beliau. Rasulullah lalu meniup roti-roti itu sambil membacakan doa. Setelah itu, satu per satu para penggali mengambil roti-roti dan potongan daging dalam periuk. Semua kebagian, tak ada yang terlewatkan. Padahal jumlah penggali saat itu mencapai seribu orang. Setelah semua pulang, Jabir melihat makanan yang ia sediakan benar-benar masih utuh seperti semua, tak berkurang sedikit pun.
Itulah mukjizat yang terjadi pada diri Rasulullah sebagai bukti bahwa beliau benar-benar nabi utusan Allah. Lewat mukjizat itu pula Allah menolong kaum muslimin mendapatkan kesulitan. Karena Allah sangat sayang kepada hamba-hambanya.

Aib Yang Terbongkar

         Harta dan jabatan bukan jaminan orang mau menerima islam. Kadang  malah membuat orang menjadi angkuh dan sombong. Seperti yang terjadi pada walid bin mughirah. Siapakah dia? Seperti apa tingkah polahnya? Simak cerita adzkia berikut ini.
Walid bin Mughirah adalah salah satu pemuka masyarakat di Quraisy. Dia termasuk anggota darun nadwah yang disegani. Darun nadwah, nama tempat untuk perkumpulan para tokoh quraisy makkah. Tidak semua orang dapat menjadi anggotanya. Melainkan para ketua suku dan orang-orang kaya terpandang. Bisa dikatakan bahwa darun nadwah adalah perkumpulan elit di Makkah.
Walid bin mughirah yang juga ayah sahabat Khalid bin Walid terkenal dermawan. Dia suka menyumbangkan hartanya untuk kepentingan umum. Dia juga sangat menghormati tamu. Setiap musim haji tiba, Makkah menjadi ramai dikunjungi para peziarah yang menunaikan haji. Penduduk Makkah menyambut mereka dengan hormat. Konon, Walid bin Mughirah menyembelih 10 unta setiap hari untuk disuguhkan kepada para Jemaah haji selama 40 hari.
Tapi, kebaikannya tidak pernah ditujukan untuk Rasulullah dan Islam. Bagi Walid bin Mughirah muhammad adalah musuh menghina berhala lata uzza dan memecah belah kabilah Quraisy. Padahal sebenarnya ia tahu bahwa ajaran Nabi Muhammad benar. Dia juga tahu bahwa Ayat yang sering dibacakan nabi di hadapan orang musryik bukan karangan manusia, melainkan wahyu dari Allah.
Suatu ketika, Rasulullah saw membacakan beberapa ayat untuknya. Rupanya, Walid bin mughirah tersentuh oleh bacaan itu. Pikirannya menjadi jernih sehingga timbul rasa simpati kepada Islam. Tapi, berita ini akhirnya sampai ke telinga Abu Jahal. Ia tidak terima dan langsung melabrak Walid bin Mughirah.
Abu jahal berkata, “Kini anggota sukumu tengah mengumpulkan harta guna disumbangkan kepada paman sudah tua. Paman juga mulai mendekai Ibnu Abi Kabsyah dan Abu Bakar agar diberi makanan” kata Abu Jahal mengejek-ejek Al Walid untuk membangkitkan
jiwa angkuh Al Walid, sebab Abu Jahal kenal betul bahwa Al Walid ini sangat bangga dengan kekayaannya.
Walid bin Mughirah tidak terima dan berkata sambil marah, “Apakah orang quraisy tidak tahu bahwa akulah yang terkaya di antara mereka?”
“Kalu begitu, cobalah terangkan kepada kaum-kaummu itu bahwa engkau membantah dan membenci Muhammad.”
“Apa yang harus aku katakan tentang Muhammad? Tak ada orang yang lebih pandai dari aku tentang syair, nyanyian ataupun mantra jampi-jampi.”
Abu Jahal mengatakan, “Kaummu tidak akan senang, kalau engkau tidak ejekan tentang Muhammad.”
“Kalau begitu biarlah aku pikirkan sebentar” Walid lalu mengatakan, “Yang dikatakan Muhammad adalah sihir yang mempengaruhi orang.”
Walid benar-benar keterlaluan menghina rasulullah dan ayat al-quran. Dia menyamakan ayat al-quran seperti mantera sihir yang diucapkan oleh para dukun. Karena itu Allah membalasnya dengan celaan yang mengungkap aibnya di mata manusia. Pada surat al-qalam: 10-13, dibeberkan sifat buruk al walid bin mughirah. Yaitu, orang yang mengumbar janji, manusia hina, tukang olok-olok, menyebarkan adu domba, orang yang menghalangi kebaikan, melampau batas, banyak berdosa dan anak zina. Tidak ada orang yang dihina sebanyak itu dalam al quran selain Walid bin Mughirah.
Pasca ayat tersebut turun, dia datangi ibunya sambil marah-marah. Ia mengatakan, “Muhammad menyebut 9 sifat buruk, semua nyata karena aku tahu ada padaku kecuali sifat terakhir. Dia yang menyebutku sebagai anak hasil zina. Jika ibu tidak jujur padaku, aku penggal kepalamu?”
Ibunya lalu membenarkan bahwa sebenarnya Walid bin Mughirah adalah nak zina karena ayahnya mandul dan tidab bisa memiliki keturunan. Karena ibunya takut dicerai dan tidak diurus, ibunya berzina dengan seorang pengembala kambing. “Karena itu, kamu adalah anak pengembala ternak.” Kata ibu kandung Walid bin Mughirah.
Seperti itulah balasan Allah bagi orang yang suka menghina Nabi dan ayatnya. Balasan yang diterima orang jahat selalu sesuai dengan kejahatannya. karena itu, terbongkrlah aib yang membuat walid bin mughirah merasa malu di kalangan orang quraish. Meskipun demikian, ia tidak mau bertobat dan semakin bertambang kufur kepada Allah.