Senin, 30 Januari 2012

KELAINAN DAN GANGGUAN PADA SISTEM PERNAPASAN

Beberapa gangguan pada sistem pernapasan disebabkan gangguan pada alat-alat pernapasan. Gangguan tersebut dapat diiebabkan oleh kuman, polusi udara, atau faktor keturunan (genetik). Gejala umum adanya gangguan pada saluran pernapasan ditandai dengan batuk.

1. Asfikasi
yaitu gangguan pada sistem pernapasan yang disebabkan karena terganggunya pengangkutan O2 ke sel-sel atau jaringan tubuh. Asfikasi ada bermacam-macam, misalnya terisinya alveolus dengan cairan limfa karena infeksi Diplococcus pneumonia atau Pneumococcus yang menyebabkan penyakit pneumonia. Asfikasi dapat pula disebabkan karena penyumbatan saluran pernapasan oleh kelenjar limfa, misalnya polip, amandel, dan adenoid.
Pada orang yang tenggelam, alveolusnya terisi air sehingga difusi oksigen sangat sedikit bahkan tidak ada sama sekali sehingga mengakibatkan orang tersebut shock dan pernapasannya dapat terhenti. Orang seperti itu dapat ditolong dengan mengeluarkan air dari saluran pernapasannya. Kemudian melakukan pernapasan buatan tanpa alat dengan cara dari mulut ke mulut dengan irama tertentu dengan menggunakan metode Silvester dan Hilger Neelsen.

2. Sinusitis

yaitu peradangan pada rongga hidung bagian atas.

3. Selesma

suatu keadaan di mana hidung tersumbat, ingus mengalir, bersinbersin, serta tenggorokan terasa gatal. Selesma disebabkan oleh infeksi virus pada saluran pernapasan atas.

4. Flu (influenza)
suatu keadaan di mana hidung beringus, bersin-bersin, tenggorokan meradang, sakit kepala, demam, otot terasa sakit dan lelah. Influenza disebabkan oleh infeksi virus pada saluran pernapasan atas.

5. Bronkitis
yaitu peradangan pada lapisan dinding bronkus (cabang tenggorok) yang disebabkan oleh infeksi virus. Peradangan ini menimbulkan batuk yang dalam, menghasilkan dahak berwarna abu-abu kekuningan dari paru-paru.

6. Asma
Penyakit ini terjadi akibat penyempitan saluran pernapasan. Asma ditandai dengan mengi (wheezing), batuk, sesak didada secara berkala atau kronis. Penyempitan saluran pernapasan dapat disebabkan oleh hal berikut ini:
a. sumbatan jalan napas yang sebagian reversible.
b. radang jalan napas sehingga sel epitel saluran napas.
c. reaksi yang berlebihan Pada jalan napas terhadap berbagai rangsang, misalnya reaksi alergi.

Penyebab atau pemicu serangan asma umumnya karena reaksi alergi terhadap
kondisilingkungan, misalnya debu, bahan-bahan kimia, serbuk sari, jamur, hawa dingin, dan
serpihan kulit mati dari hewan.
Serangan asma biasanya lebih saat malam dan dini hari, karena pada itu terjadi penyempitan pada bronkus akibat udara dingin. Penderita asma biasanya diobati dengan obat-obatan yang disebut bronkodilator. Obat ini tidak diminum atau disuntikkan kependerita tetapi digunakan sebagai inhaler (dihirup).

7. Tuberkulosis (TBC)
yaitu penyakit yang menyerang paru-paru sehingga pada bagian dalam alveolus terbentuk bintil-bintil karena terjadi peradangan pada dinding alveolus. TBC disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis.

8. Pneumonia
yaitu suatu peradangan pada paru-paru khususnya pada alveolus yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Akibat peradangan tersebut, alveolus dipenuhi nanah, lendir, atau cairan lainnya sehingga oksigen sulit mencapai aliran darah. Infeksi bakteri Diplococcus pneumoniae menyebabkan penyakit pneumonia (radang paru-paru atau radang dinding alveolus).

9. Pleuritis
yaitu suatu peradangan pada selaput pembungkus paru-paru (pleura). Peradangan ini biasanya timbul akibat infeksi dari paru-paru atau organ lain yang berdekatan dengan paru-paru. Akibat peradangan ini, terdapat cairan yang berlebihan pada pleura sehingga penderitanya akan merasa nyeri dada ketika bernapas.

10. Emfisema
yaitu penyakit pernapasan yang sering terjadi karena susunan dan fungsi alveolus yang abnormal. Penyakit Paru-paru degeneratif ini terjadi karena jaringan Paru-paru kehilangan elastisitasnya akibat gangguan jaringan elastik dan kerusakan dinding di antara alveoli. Pada emfisema stadium lanjut, inspirasi dan ekspirasi terganggu dan beban pernapasan meningkat sehingga timbul komplikasi seperti hipertensi pulmonal atau pembesaran jantung yang diikuti gagal jantung. Emfisema umumnya disebabkan oleh kebiasaan merokok, asap rokok, dan Polusi udara.

11. Berkurangnya jumlah hemoglobin
Berkurangnya hemoglobin dalam darah akan menghambat Proses penyaqlpaian oksigen kedalam sel-sel tubuh, berkurangnya hemoglobin dapat disebabkan oleh anemia atau perdarahan berat.

12.Keracunan gas CN (sianida) dan atau CO (karbon monoksida)
Keracunan gas-gas ini nengganggu proses pengikatan O2 oleh darah karena gas CO aut CN memiliki daya ikat jauh lebih tinggi terhadap hemoglobin daripada daya ikat hemoglobin terhadap O2. Jika 70-80% hemoglobin dalam darah mengikat CO dan membentuk HbCO maka dapat menyebabkan kematian. Gangguan pengangkutan oksigen ke sel-sel tubuh / jaringan tubuh disebut asfiksi.

13. Kanker paru-Paru
Penyakit ini dapat dipicu oleh polusi udara dan polusi asap rokok yang mengandung hidrokarbon termasuk benzopiren. Kanker Paru-paru menyebabkan paru-paru rusak dan tidak berfungsi lagi.

14. TBC (tuberkulosis)
TBC dapat mengganggu Proses difusi oksigen karena timbulnya bintil-bintil kecil pada alveolus yang disebabkan b aktei Mycob acterium tub er culosis. Penderita biasanya batuk berat, yang dapat disertai batuk darah dan badan menjadi kurus.

15. Radang
Penyakit radang pada bronkus disebut bronkitis, radang pada hidung disebut rinitis, radang di sebelah atas rongga hidung disebut sinusitis, radang pada laring disebut laringitis, dan radang pleura (selaput pembungkus paru-paru) disebut pleuritis. Adanya penyumbatan di rongga faring dan laring karena difteri, laringitis' atau tetanus (kejang otot) sering ditanggulangi dengan melakukan trakeostomi (melubangi trakea).


16. Tonsilitis
Tonsilitis adalah peradangan pada tonsil (amandel). Tonsil adalah kelompok jaringan limfoid yang terdapat di rongga mulut. ]ika terjadi infeksi melalui mulut atau saluran pernapasan, tonsil akan membengkak (radang). Pembengkakan tonsil dapat menyebabkan penyempitan saluran pernapasan. ]ika peradangan tonsil sangat mengganggu, tonsil dapat dihilangkan melalui operasi.

MEROKOK DAN KESEHATAN

Berbagai penelitian membuktikan bahwa merokok berbahaya bagi kesehatan. Merokok mengganggu saluran pernaPasan/ menyebabkan ltilangnya nafsu maka rasa mual, napas pendek, dan ketidakteraturan detak jantung. Bahkan telah diketahui bahwa merokok menyebabkan penyakit saluran pernapasan kronis dan sering menyebabkan kematian. Perokok berpeluang besar terkena kanker paru-paru/ tenggorokan dan lidah. Selain itu, perokok juga dapat terkena emfisema dan bronkitis.

Kandungan tembakau

Pada daun tembakau segar, nikotin terikat pada asam organik. Nikotin tetap terikat pada asam itu jika daun dikeringkan perlahan-lahan.
Pada saat rokok dibakar, nikotin akan kelar bersama asap rokok. Selain mengandung nikotin, asap rokok mengandung senyawa primidin, amonia, karbon dioksida, karbon monoksida, asam organik, keton, aldehid, dan tar.
Semua zat tersebut bersifat mengganggu membran lendir yang terdapat pada mulut dan saluran PernaPasan. Kecuali getah tembakau yang terdapat dalatn asap tembakau, pengaruh tembakau hampir seluruhnya bergantung pada kadar nikotinnya. Nikotin adalah cairan bening yang menjadi kecokelatan kalau tetpapar udara. Nikotin dapat masuk ke dalam tubuh melalui paru- paru dan saluran pencernaan jika zat tersebut tercampur air liur dan tertelan. Dari seluruh nikotin yang masuk dalam tubuh, sebanyak 5 - 15% akan keluar lagi bersama urin tanpa mengalami perubahan. Sisanya (±85%) diubah dalam tubuh menjadi senyawa sederhana dan akan mengalami dekomposisi di dalam hati.
Dari sekian banyak kandungan zat berbahaya dalam asap rokok' tiga bahan pokok yang paling berbahaya bagi kesehatan adalah nikotin, karbon monoksida, dan tar.

1. Nikotin
Nikotin dalam jumlah kecil mempunyai engaruh menenangkan, tetapi dapat menyebabkan radang saluran pernapasan.dalam jumlah yang besar nikotin sangat berbahaya; 20-50 mg nikotin dapat menyebabkan pernapasan terhenti. Bagi orang-orang yang bukan perokok atau tidak biasa merokok, mengisap 1-2 mg nikotin saja sudah menyebabkan pusing, sakit kepala, mual dan muntah, berkeringat, serta terasa sakit pada daerah lambung. Nikotin menaikkan tekanan darah dan mempercepat denyut jantung, sehingga pekerjaan jantung lebih berat. Nikotin juga menyebabkan ketagihan.

2. Karbon monoksida (CO)
Karbon monoksida merupakan gas beracun yang tidak berbau. Daya afinitas Hb (hemoglobin) darah terhadap karbon monoksida lebih kuat dibandingkan terhadap oksigen, akibatnya oksigen tersingkir dan tidak dapat digunakan oleh tubuh. Efek selanjutnya adalah pembuluh darah akan menyempit dan mengeras sehingga mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah.
Satu rokok yang dibakar mengandung 3-6% CO. Gabung CO dengan nikotin dapat mengakibatkan para perokok menderita penyakit penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah.

3. Tar
Tar adalah komponen dalam asap rokok yang tinggal sebagai sisa setelah nikotin dan tetesan-tetesan cairannya dihilangkan. Tar mempunyai efek karsir. Nogenik (menyebabkan kanker).
Sebatan rokok menghasilkan 10-30 mg tar. Kadar tar yang terkandung dalam rokok inilah yang berhubungan dengan resiko timbulnya kanker.


Bahaya Merokok
Mungkin kalian sudah tahu bahwa menghisap asap rokok orang lain di dekat kalian lebih berbahaya daripada bagi si perokok itu sendiri. Apabila kalian menghisap asap rokok, maka akan menyebabkan gangguan kesehatan, karena asap rokok mengandung banyak zat-zat berbahaya antara lain, Tar: merupakan bahan kimia beracun yang menyebabkan kanker dan merusak paru-paru; Karbon monoksida (CO): gas beracun yang dapat mengakibatkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen; Nikotin: obat perangsang yang dapat merusak jantung dan sirkulasi darah yang menyebabkan kecanduan. Para ilmuwan telah membuktikan bahwa zat-zat kimia yang dikandung asap rokok dapat memengaruhi orang-orang yang tidak merokok di sekitarnya, sehingga perokok pasif dapat meningkatkan risiko penyakit kanker paru-paru dan jantung koroner.
Adapun gejala-gejala ganguan kesehatan yang ditimbulkan antara lain: sakit kepala, pusing, sakit tenggorokan, batuk, dan sesak napas. Wanita hamil yang merokok atau menjadi perokok pasif, juga dapat menyalurkan zat-zat beracun dari asap rokok kepada janin melalui peredaran darah. Nikotin menyebabkan denyut jantung janin bertambah cepat, karbon monoksida menyebabkan berkurangnya oksigen yang diterima janin. Anak-anak yang orang tuanya merokok menghadapi kemungkinan lebih besar untuk menderita sakit dada, infeksi telinga, hidung, dan tenggorokan sehingga mereka mempunyai kemungkinan dua kali lipat untuk dirawat di rumah sakit pada tahun pertama kehidupan mereka.

Tindak Lanjut atau cara mengatasi
Oleh karena banyaknya penyakit yang dapat terjadi, maka paru-paru harus dirawat dengan baik. Walaupun tampak tidak bekerja keras karena hanya mengembang dan mengempis, tanpa organ tubuh ini seseorang akan kehilangan nyawanya dalam beberapa menit saja. Jenis olahraga yang baik adalah olahraga yang dapat membuat pernapasan lebih cepat dan lebih dalam. Lakukan pembersihan darah pada paruparu beberapa kali dalam sehari. Pembersihan darah dapat dilakukan dengan menarik napas dalam-dalam lalu hembuskan kembali sampai habis. Walaupun kelihatannya sangat sederhana, latihan ini dapat menambah semangat dan energi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar