Selasa, 04 Januari 2011

Aib Yang Terbongkar

         Harta dan jabatan bukan jaminan orang mau menerima islam. Kadang  malah membuat orang menjadi angkuh dan sombong. Seperti yang terjadi pada walid bin mughirah. Siapakah dia? Seperti apa tingkah polahnya? Simak cerita adzkia berikut ini.
Walid bin Mughirah adalah salah satu pemuka masyarakat di Quraisy. Dia termasuk anggota darun nadwah yang disegani. Darun nadwah, nama tempat untuk perkumpulan para tokoh quraisy makkah. Tidak semua orang dapat menjadi anggotanya. Melainkan para ketua suku dan orang-orang kaya terpandang. Bisa dikatakan bahwa darun nadwah adalah perkumpulan elit di Makkah.
Walid bin mughirah yang juga ayah sahabat Khalid bin Walid terkenal dermawan. Dia suka menyumbangkan hartanya untuk kepentingan umum. Dia juga sangat menghormati tamu. Setiap musim haji tiba, Makkah menjadi ramai dikunjungi para peziarah yang menunaikan haji. Penduduk Makkah menyambut mereka dengan hormat. Konon, Walid bin Mughirah menyembelih 10 unta setiap hari untuk disuguhkan kepada para Jemaah haji selama 40 hari.
Tapi, kebaikannya tidak pernah ditujukan untuk Rasulullah dan Islam. Bagi Walid bin Mughirah muhammad adalah musuh menghina berhala lata uzza dan memecah belah kabilah Quraisy. Padahal sebenarnya ia tahu bahwa ajaran Nabi Muhammad benar. Dia juga tahu bahwa Ayat yang sering dibacakan nabi di hadapan orang musryik bukan karangan manusia, melainkan wahyu dari Allah.
Suatu ketika, Rasulullah saw membacakan beberapa ayat untuknya. Rupanya, Walid bin mughirah tersentuh oleh bacaan itu. Pikirannya menjadi jernih sehingga timbul rasa simpati kepada Islam. Tapi, berita ini akhirnya sampai ke telinga Abu Jahal. Ia tidak terima dan langsung melabrak Walid bin Mughirah.
Abu jahal berkata, “Kini anggota sukumu tengah mengumpulkan harta guna disumbangkan kepada paman sudah tua. Paman juga mulai mendekai Ibnu Abi Kabsyah dan Abu Bakar agar diberi makanan” kata Abu Jahal mengejek-ejek Al Walid untuk membangkitkan
jiwa angkuh Al Walid, sebab Abu Jahal kenal betul bahwa Al Walid ini sangat bangga dengan kekayaannya.
Walid bin Mughirah tidak terima dan berkata sambil marah, “Apakah orang quraisy tidak tahu bahwa akulah yang terkaya di antara mereka?”
“Kalu begitu, cobalah terangkan kepada kaum-kaummu itu bahwa engkau membantah dan membenci Muhammad.”
“Apa yang harus aku katakan tentang Muhammad? Tak ada orang yang lebih pandai dari aku tentang syair, nyanyian ataupun mantra jampi-jampi.”
Abu Jahal mengatakan, “Kaummu tidak akan senang, kalau engkau tidak ejekan tentang Muhammad.”
“Kalau begitu biarlah aku pikirkan sebentar” Walid lalu mengatakan, “Yang dikatakan Muhammad adalah sihir yang mempengaruhi orang.”
Walid benar-benar keterlaluan menghina rasulullah dan ayat al-quran. Dia menyamakan ayat al-quran seperti mantera sihir yang diucapkan oleh para dukun. Karena itu Allah membalasnya dengan celaan yang mengungkap aibnya di mata manusia. Pada surat al-qalam: 10-13, dibeberkan sifat buruk al walid bin mughirah. Yaitu, orang yang mengumbar janji, manusia hina, tukang olok-olok, menyebarkan adu domba, orang yang menghalangi kebaikan, melampau batas, banyak berdosa dan anak zina. Tidak ada orang yang dihina sebanyak itu dalam al quran selain Walid bin Mughirah.
Pasca ayat tersebut turun, dia datangi ibunya sambil marah-marah. Ia mengatakan, “Muhammad menyebut 9 sifat buruk, semua nyata karena aku tahu ada padaku kecuali sifat terakhir. Dia yang menyebutku sebagai anak hasil zina. Jika ibu tidak jujur padaku, aku penggal kepalamu?”
Ibunya lalu membenarkan bahwa sebenarnya Walid bin Mughirah adalah nak zina karena ayahnya mandul dan tidab bisa memiliki keturunan. Karena ibunya takut dicerai dan tidak diurus, ibunya berzina dengan seorang pengembala kambing. “Karena itu, kamu adalah anak pengembala ternak.” Kata ibu kandung Walid bin Mughirah.
Seperti itulah balasan Allah bagi orang yang suka menghina Nabi dan ayatnya. Balasan yang diterima orang jahat selalu sesuai dengan kejahatannya. karena itu, terbongkrlah aib yang membuat walid bin mughirah merasa malu di kalangan orang quraish. Meskipun demikian, ia tidak mau bertobat dan semakin bertambang kufur kepada Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar